Jumat, 14 September 2012

Apa kabar kawan lama?



Dulu kita selalu bersama
Dulu kita bercanda
Dulu kita tertawa
Dulu kita bahagia
Namun setelah saat itu
Kau jauh dari ku
Karena penempatan yang berbeda
Kini ku tak tau kabarmu
Siang, saat itu panas
Matahari bersinar terik
Kau datang dari sudut mata
Disaat itu juga ku beranikan diri
Untuk bertanya ..
Apa kabarmu kawan lama ?
Saat itu kau jawab dengan penuh senyum
Kabarku baik-baik saja
Lalu, kutanyakan bagaimana kau di tempat lain?
Kau tersenyum penuh arti
Ku kembali tempatku
Menunggu seorang yang mengajarkan kami kehidupan
Namun, bel aneh langsung berbunyi
Menandakan kami harus meninggalkan tempa itu
Ku segera keluar
Berharap kau datang lagi
Dan memang kau datangi aku
Kau usap lembut rambutku
Dan ku mulai berbicara padamu
Pulanglah, hati-hati dijalan
Dan kalian tahu apa jawabnya ?
Dia hanya tersenyum simpul penuh arti

Rabu, 30 Mei 2012

Lupakan Semua


Ada apa dengan hatiku?
Ada apa dengan rasaku?
Aku merasa cemburu
Aku merasa sakit hati

Aku seperti tak ingin melihatmu lagi
Aku merasa sakit berkepanjangan
Entah sampai kapan aku sakit
Mungkin inilah yang disebut sakit hati

Aku sadar kamu sudah menolakku
Namun kenyataannya aku masih sayang kamu
Sayang akan semua yang kamu miliki
Jeritku tertatih didalam hati

Aku mencintaimu sepenuh hati
Mencoba lupakan dirinya demi dirimu
Kenangan manis itu aku lupakan
Demi mengenang kenangan manis bersamamu

Takut


Hari ini aku takut
Takut kehilangan yang indah darimu
Nampaknya kamu menyayangi wanita itu
Yang aku tahu, matamu memancarkan cinta

Aku takut kamu mencintainya
Aku takut, aku merasa sepi
Yang aku tahu kamu menyukai wanita itu
Seperti aku menyayangimu

Aku takut kamu menyukainya
Aku takut, aku merasa sakit hati
Yang aku tahu kamu menatapnya dengan cinta
Seperti aku menatapmu

Aku takut kamu mempunyai rasa padanya
Aku takut, akan patah hati lagi
Yang aku tahu kamu merasakannya
Seperti aku yang punya rasa kepadamu

Seharusnya jadi Kenangan


Seharusnya aku yang duduk di bangku itu
Bersama dia berbagi rasa bersama
Mengulang kejadiah setengah tahun yang lalu
Aku merindu saat-saat itu

Tapi setidaknya aku senang
Dia bisa tersenyum ceria
Aku juga bahagia
Bisa melihatnya setiap hari dari kejauhan

Hanya saja tak seperti dulu
Yang hanya saja tidak melihat dari dekat
Tapi juga berbicara
Dan itu semua hanya kenangan

Sabtu, 12 Mei 2012

Kecewa


Suatu hari aku pernah melihat dirimu
Disudut ruang pesta
Namun untuk sekali lagi
Aku salah melihat

Apa yang aku rasakan sekarang
Aku sering melihatmu
Namun itu bukan kamu
Apakah aku terlalu merindukanmu

Ataukah aku terlalu sering memikirkanmu
Seharusnya aku tak terlalu sering memikirkanmu
Agar tak terjadi seperti itu
Selalu melihatmu disaat aku merindu

Aku selalu melebihkanmu
Aku selalu memujamu
Tapi yang kudapat hanya sebuah tolakan
Sebuah rasa sakit yang tak ada obatnya

Aku kecewa denganmu
Kau beri aku harapan
Tapi kau juga yang mematahkan harapan itu
Aku kecewa

Rabu, 09 Mei 2012

Penyesalan di Akhir Cerita


Hari ini aku mencari sekolah baru untuk jenjang yang lebih tinggi, yah..aku sekarang sudah kelas 1 SMA, dan rencana aku akan mendaftar di SMA Cendrawasih. Sekolah itu sekolah yang favorit di kotaku. Hari-hari kujalani di SMA itu, dari mulai mendaftar, tes tertulis, dan tes wawancara. Dan menunggu suatu keajaiban datang untuk bersekolah disana. Karena, saingan yang begitu banyak dan mereka sangat pintar-pintar. Dan penantianku berbuah manis. Aku diterima disana, bahagia banget bisa sekolah disana, tidak sembarang orang yang bias sekolah disana loh..
Hari pertama, aku mencari kelas yang bertuliskan X-H sangat sulit, yah.. karena sekolah itu sangat luas dan lebar, jadi siswa baru pun berlarian kesana-kemari mencari alamat, hehe.. bukan mencari kelas maksudku. Akhirnya aku menemukannya, kelas X-H. suka deh sama kelas baruku, wajah siswa-siswi yang begitu ceria. Dan aku duduk disamping sorang gadis yang sangat cantik dan pintar, namanya Annisa. Oh ya.. sampai lupa namaku Rahma, sebelumnya aku bersekolah di SMP terkemuka di kotaku, dan sekarang aku bersekolah di SMA terkemuka juga.
Aku juga sempat berkenalan dengan seorang cowok yang akhirnya aku menyukainya, namanya Aji. Dia sangat pintar dalam berbahasa inggris, dan setiap kali aku berbicara dengannya aku selalu tak mengerti, karena aku tidak sepandai dia dalam berbahasa inggris. Kami selalu bersama setiap hari, dari mulai ke kantin sampai ke perpustakaan. Temanku Annisa,dia sudah punya pacar dan satu sekolahan juga dengan kami , kalau Aji sudah punya pacar juga namanya Ayang, dia bersekolah di SMK di sebelah sekolahku. Aji sering bercerita tentang pacarnya, yang dia suka dari pacarnya adalah lesung pipit di pipinya yang sangat manis, mungkin aku tidak pernah bertemu, namun mendengar ceritanya aku rasa Ayang itu sangat cantik. Aku sendiri belum mempunyai pacar.
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, aku, Annisa dan Aji semakin dekat saja dan Aji masih sama dengan ceritanya, menceritakan tentang Ayang, namun kali ini ceritanya berbeda dia dan pacarnya putus, dan itu membuat Aji sangat marah, karena tidak ada alasan yang jelas tentang putusnya mereka berdua. Aku dan Annisa hanya bisa menyemangati dan masih banyak wanita di luar sana. Akhirnya dia bisa tenang dan kembali ceria lagi. Kami selalu cerita, tapi Aji tidak lagi bercerita tentang Ayang dan aku tidak mau membahasnya lagi, takut dia sakit hati.
Aku dan Aji sendirian di bangkuku, Annisa tidak ada. Dia sedang keluar kota katanya. Kami hanya berdua saja. Saat itu aku baru menyadari aku menyayangi Aji lebih dari seorang teman. Aku hanya bisa memendamnya karena takut dia menjauhiku. Hanya aku yang tahu perasaanku. Aku hanya bisa menyenangkan hatiku dengan menamai contact Aji di hapeku dengan sebutan cinta, nama koneksi bluetoth dengan nama Rahma sayang Aji dan selalu melihatnya saat jam pelajaran. Sungguh itu membuat hatiku perih dan sakit. Tapi lebih baik daripada aku membicarakannya. Aku hanya bisa menjerit dalam hati saat aku berdua dengan Aji , Aku sayang kamu Aji.
Akhirnya suatu hari ada yang membuka smsku dari Aji, dan contactnya masih cinta, dan itu membuatku ketahuan dan akhirnya dia juga tahu. Aku malu saat itu, tapi untunglah dia tidak menanyakan padaku tentang hal itu dan membuatku sangat yakin bahwa dia memahami perasaanku. Aku sadar akhirnya akan keadaan ini, aku tak bisa menjadikannya suatu yang aku inginkan karena hatinya masih milik mantannya. Akhirnya aku mulai berbicara pada Aji bahwa aku menyukainya, namun dia hanya meninggalkan aku sendiri disana. Aku coba lupakan semua kenangan tentang Aji dan kucoba lagi , akhirnya sedikit demi sedikit aku bisa melupakan suatu yang sangat indah untuk dilupakan itu.
Semester pun datang, saat itu aku sedang dekat dengan kakak kelas namanya Maha, orangnya sangat lucu dan yang aku tahu dia menyayangiku sangat tulus dengan hatinya. Dan akhirnya setelah lama saling kenal kamipun memutuskan untuk berpacaran. Dan aku naik kelas loh.. sesuai dengan yang aku inginkan aku masuk kelas ips1 dan kedua temanku Annisa dan Aji masuk ips3 agak jauh dari kelasku. Dan hari-hari yang kosong pun semakin berwarna dengan adanya pacar yang lucu dan yang selalu menemaniku saat aku butuh kaki untuk berjalan, saat aku butuh pundak untuk bersandar, saat aku sedang bimbang dan aku diajarinya Move On.
Hari itu, hari jumat. Setelah pulang sekolah aku dan Annisa mencari kado untuk Aji yah..karena dia akan berulang tahun bersama pacarku yang setia mengantarku kemana saja. Saat kami berdua makan di sebuah cafĂ© langganan kami, kami bercerita panjang lebar tentang dia dan Aji yang sekarang satu kelas, dan saat Annisa bercerita ada sebuah kalimat yang sangat sakit jika aku mendengarnya “Sebernarnya Aji juga suka sama kamu, tapi dia masih terlalu pincang untuk mencintaimu lagi, takut jika cinta yang tulus itu dia sakiti “ itu yang diucapkan Annisa kepadaku. Sungguh sangat menyayat hatiku, kuteteskan air mata dan Maha pun mengusapnya. Aku terkejut ternyata rasa ku tidak bertepuk sebelah tangan, dan aku menyesal mengapa dia tidak mengatakan itu padaku. Kata Annisa, Aji pun menyesal karena kamu telah mempunyai pacar, tapi dia juga bahagia kamu punya pacar yang baik seperti Maha, semoga dia tidak menyia-nyiakan rasa yang diberikan oleh Rahma.
Tapi saat ini aku sangat nyaman dengan keadaan yang aku alami. Pacar yang baik dan teman-teman yang setia. Namun hanya satu penyesalanku, mengapa dia tidak mengngkapkan perasaannya padaku. Dan jujur saat ini aku masih mencintai Aji. Tapi aku juga tidak mau menyakiti perasaan pacarku yang sangat baik. Terima kasih Maha.

Rabu, 02 Mei 2012

Jeritan Batin


Aku menjerit
Kalian tak pernah mendengarkan
Aku bagai teropong
Yang selalu mengawasi setiap gerakmu

Aku tahu disaat tertawa dengan orang lain
Tak denganku
Lama sekali kita jauh
Merenggang karena dua kata yang kuucap

Aku mencintaimu
Yang kukatakan
Kau menganggap remeh hal itu
Aku ingin bicara,tapi kau sudah berpikiran buruk

Tak jadilah aku berkata
Karena kau berpikiran negative
Terhadap wanita yang menyatakan cintanya padamu
Aku jadi kecil hati dan tak berani lagi

Mungkin memang sebaiknya aku simpan
Simpan sendiri di laci hati yang terdalam
Dan hanya menjerit di dalam batin
Tak satu pun mendengar

Aku sadar penilaian selama ini
Aku benar adanya
Lebih baik diam
Dari pada bercuap,namun selalu salah