Hari ini aku mencari sekolah baru
untuk jenjang yang lebih tinggi, yah..aku sekarang sudah kelas 1 SMA, dan
rencana aku akan mendaftar di SMA Cendrawasih. Sekolah itu sekolah yang favorit
di kotaku. Hari-hari kujalani di SMA itu, dari mulai mendaftar, tes tertulis,
dan tes wawancara. Dan menunggu suatu keajaiban datang untuk bersekolah disana.
Karena, saingan yang begitu banyak dan mereka sangat pintar-pintar. Dan
penantianku berbuah manis. Aku diterima disana, bahagia banget bisa sekolah
disana, tidak sembarang orang yang bias sekolah disana loh..
Hari pertama, aku mencari kelas yang
bertuliskan X-H sangat sulit, yah.. karena sekolah itu sangat luas dan lebar,
jadi siswa baru pun berlarian kesana-kemari mencari alamat, hehe.. bukan
mencari kelas maksudku. Akhirnya aku menemukannya, kelas X-H. suka deh sama
kelas baruku, wajah siswa-siswi yang begitu ceria. Dan aku duduk disamping
sorang gadis yang sangat cantik dan pintar, namanya Annisa. Oh ya.. sampai lupa
namaku Rahma, sebelumnya aku bersekolah di SMP terkemuka di kotaku, dan
sekarang aku bersekolah di SMA terkemuka juga.
Aku juga sempat berkenalan dengan
seorang cowok yang akhirnya aku menyukainya, namanya Aji. Dia sangat pintar
dalam berbahasa inggris, dan setiap kali aku berbicara dengannya aku selalu tak
mengerti, karena aku tidak sepandai dia dalam berbahasa inggris. Kami selalu
bersama setiap hari, dari mulai ke kantin sampai ke perpustakaan. Temanku
Annisa,dia sudah punya pacar dan satu sekolahan juga dengan kami , kalau Aji
sudah punya pacar juga namanya Ayang, dia bersekolah di SMK di sebelah
sekolahku. Aji sering bercerita tentang pacarnya, yang dia suka dari pacarnya
adalah lesung pipit di pipinya yang sangat manis, mungkin aku tidak pernah
bertemu, namun mendengar ceritanya aku rasa Ayang itu sangat cantik. Aku
sendiri belum mempunyai pacar.
Hari berganti hari, bulan berganti
bulan, aku, Annisa dan Aji semakin dekat saja dan Aji masih sama dengan
ceritanya, menceritakan tentang Ayang, namun kali ini ceritanya berbeda dia dan
pacarnya putus, dan itu membuat Aji sangat marah, karena tidak ada alasan yang
jelas tentang putusnya mereka berdua. Aku dan Annisa hanya bisa menyemangati
dan masih banyak wanita di luar sana. Akhirnya dia bisa tenang dan kembali
ceria lagi. Kami selalu cerita, tapi Aji tidak lagi bercerita tentang Ayang dan
aku tidak mau membahasnya lagi, takut dia sakit hati.
Aku dan Aji sendirian di bangkuku,
Annisa tidak ada. Dia sedang keluar kota katanya. Kami hanya berdua saja. Saat
itu aku baru menyadari aku menyayangi Aji lebih dari seorang teman. Aku hanya
bisa memendamnya karena takut dia menjauhiku. Hanya aku yang tahu perasaanku.
Aku hanya bisa menyenangkan hatiku dengan menamai contact Aji di hapeku dengan
sebutan cinta, nama koneksi bluetoth dengan nama Rahma sayang Aji dan selalu
melihatnya saat jam pelajaran. Sungguh itu membuat hatiku perih dan sakit. Tapi
lebih baik daripada aku membicarakannya. Aku hanya bisa menjerit dalam hati
saat aku berdua dengan Aji , Aku sayang kamu Aji.
Akhirnya suatu hari ada yang membuka
smsku dari Aji, dan contactnya masih cinta, dan itu membuatku ketahuan dan
akhirnya dia juga tahu. Aku malu saat itu, tapi untunglah dia tidak menanyakan
padaku tentang hal itu dan membuatku sangat yakin bahwa dia memahami
perasaanku. Aku sadar akhirnya akan keadaan ini, aku tak bisa menjadikannya
suatu yang aku inginkan karena hatinya masih milik mantannya. Akhirnya aku
mulai berbicara pada Aji bahwa aku menyukainya, namun dia hanya meninggalkan
aku sendiri disana. Aku coba lupakan semua kenangan tentang Aji dan kucoba lagi
, akhirnya sedikit demi sedikit aku bisa melupakan suatu yang sangat indah
untuk dilupakan itu.
Semester pun datang, saat itu aku
sedang dekat dengan kakak kelas namanya Maha, orangnya sangat lucu dan yang aku
tahu dia menyayangiku sangat tulus dengan hatinya. Dan akhirnya setelah lama
saling kenal kamipun memutuskan untuk berpacaran. Dan aku naik kelas loh..
sesuai dengan yang aku inginkan aku masuk kelas ips1 dan kedua temanku Annisa
dan Aji masuk ips3 agak jauh dari kelasku. Dan hari-hari yang kosong pun
semakin berwarna dengan adanya pacar yang lucu dan yang selalu menemaniku saat
aku butuh kaki untuk berjalan, saat aku butuh pundak untuk bersandar, saat aku
sedang bimbang dan aku diajarinya Move On.
Hari itu, hari jumat. Setelah pulang
sekolah aku dan Annisa mencari kado untuk Aji yah..karena dia akan berulang
tahun bersama pacarku yang setia mengantarku kemana saja. Saat kami berdua
makan di sebuah café langganan kami, kami bercerita panjang lebar tentang dia
dan Aji yang sekarang satu kelas, dan saat Annisa bercerita ada sebuah kalimat
yang sangat sakit jika aku mendengarnya “Sebernarnya Aji juga suka sama kamu,
tapi dia masih terlalu pincang untuk mencintaimu lagi, takut jika cinta yang
tulus itu dia sakiti “ itu yang diucapkan Annisa kepadaku. Sungguh sangat
menyayat hatiku, kuteteskan air mata dan Maha pun mengusapnya. Aku terkejut
ternyata rasa ku tidak bertepuk sebelah tangan, dan aku menyesal mengapa dia
tidak mengatakan itu padaku. Kata Annisa, Aji pun menyesal karena kamu telah
mempunyai pacar, tapi dia juga bahagia kamu punya pacar yang baik seperti Maha,
semoga dia tidak menyia-nyiakan rasa yang diberikan oleh Rahma.
Tapi saat ini aku sangat nyaman
dengan keadaan yang aku alami. Pacar yang baik dan teman-teman yang setia.
Namun hanya satu penyesalanku, mengapa dia tidak mengngkapkan perasaannya
padaku. Dan jujur saat ini aku masih mencintai Aji. Tapi aku juga tidak mau
menyakiti perasaan pacarku yang sangat baik. Terima kasih Maha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar